MERAH DELIMA, SATU LAGI BUKTI KEBESARAN ILAHI

BUKAN HANYA PERMATA, KERIS, SAMURAI, BATARAKARANG ATAU JENGLOT YANG PUNYA 'DIGDAYA'. ATAS NAMA ALLAH SWT, MERAH DELIMA ADALAH WUJUD NYATA INTI SURAT TAUHID DARI KITAB SUCINYA . . .

WWW.MUSEUMRAJA.BLOGSPOT.COM

SENTRA PERMATA, BENDA PURBAKALA, ANTIQ, KUNO, KELAS DUNIA. SEMUA DIAMOND BERSERTIFIKAT. UNTUK DIAMOND BESAR SILAHKAN KONFIRMASI
~ Cangkir yang Cantik ~

Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. "Lihat cangkir itu," kata si nenek kepada suaminya "Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si kakek.
Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara "Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah hat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.
Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata "belum !" lalu la mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang.
Stopi Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku . Bahkan lebih buruk lagi, ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan menjerit. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi, Tapi orang ini berkata "belum !"
Akhirnya ia mengangkat aku dan perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah pendentaanku, Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan dan ia mulai mewarnai. Akupun diasapnya, begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak.
Wanita itu berkata "belum !" Lalu la memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dan sebelumnyai. Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku, ia terus membakarku. Setelah puas "menyiksa", aku dibiarkan dingin.
Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali! Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.

Renungan :
Mungkin seperti inilah Tuhan 'membentuk' kita. Pada saat Tuhan membentuk kita, tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi mungkin inilah caraNya yang pas bagi masing-masing kita untuk mengubah kita supaya menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan-Nya.
"Maka, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai pencobaan. Sebab kita tahu bahwa ujian terhadap kita menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu menghasilkan buah yang matang supaya kita menjadi sempurna dan utuh, tak kekurangan suatu apapun"
Apabila kita sedang menghadapi ujian hidup, seharusnya tak berkecil hati, karena Dia sedang membentuk kita. Bentukan-bentukan ini memang menyakitkan tetapi setelah semua proses itu selesai, percayalah, kita akan melihat betapa cantiknya Tuhan membentuk kita, betapa besar kasih sayangNya . . .

0 komentar:

 
~ THE BIG SUPPORT YOUR BUSINESS ~ © 2008. Template Design By: SkinCorner