13. IBROH : Kekuatan Sebuah Pujian

~ Kekuatan Sebuah Pujian ~

Ini kisah nyata tentang seorang penyanyi terkenal di Surabaya, wanita ini bersuara bagus, namanya sebut saja Maya. Dia bersuamikan seorang pemusik dan seorang pengarang lagu. Begitu pandainya sang suami ini tentang lagu, nada, birama, dan hal lain di bidang musik, sehingga dia selalu menemukan apa yang harus dikoreksi ketika isterinya menyanyi.
Kalau isterinya menyanyi, selalu saja ada komentar dan kritik seperti, bagian depan kurang tinggi. Lain kali dia berkata, bagian ini kurang pelan. Kali lainnya dia mengkritik, "bagian akhir harusnya "kres" naik sedikit. Selalu saja ada komentar yang dia lontarkan kalau isterinya menyanyi dan bersenandung. Akhirnya wanita itu malas menyanyi. Dia berkeputusan "Wah, tidak usah menyanyi saja, jika semua salah. Malah kadang terjadi pertengkaran . . ."
Singkat cerita, karena suatu sebab dan keduanya sama-sama tak mau mengalah merekapun bercerai (korban mode?). Lama setelah itu si wanita menikah lagi dengan seorang tukang ledeng (jauh amir ya ma yg pertama?). Tukang ledeng ini tidak tahu menahu soal musik. Yang ia tahu isterinya bersuara bagus dan dia selalu memuji isterinya kalau bernyanyi.
Suatu ketika isterinya bertanya, "Mas, bagaimana laguku?"
Dia menjawab antusias, "Ma, saya ini selalu ingin cepat pulang karena mau dengar engkau menyanyi"
Lain kali dia berkata, "Ma, kalau saya tidak menikah dengan engkau, mungkin saya sudah tuli karena bunyi dentuman, bunyi gergajl, bunyi cericit drat pipa ledeng, gesekan pipa ledeng dan bunyi pipa lainnya yang saya dengar sepanjang hari kalau saya bekerja. Sebelum saya menikah denganmu, saya sering mimpi dan terngiang-ngiang suara gergaji yang tidak mengenakkan itu ketika tidur. Sekarang setelah menikah dan sering mendengar engkau menyanyi, lagumulah yang terngiang-ngiang merdu" (ce ilee, segitunya :)
Istrinya sangat bersuka-cita, tersanjung akan hal itu membuat dia gemar bernyanyi, bernyanyi dan bernyanyi. Mandi dia bernyanyi, masak dia bernyanyi dan tanpa disadarinya dia berlatih, berlatih dan berlatih. Suaminya mendorongnya hingga dia mulai merekam dan mengeluarkan kaset volume pertama dan ternyata disambut baik oleh masyarakat.
Wanita ini akhirnya menjadi penyanyi terkenal, dan dia terkenal bukan pada saat suaminya ahli musik, komposer lagu, tetapi saat suaminya seorang tukang ledeng, yang memberinya sedikit demi sedikit pujian ketika dia menyanyi.
Sedikit pujian yang memberikan penerimaan. Sedikit pujian yg memberikan rasa diterima, memberikan dorongan, semangat untuk melakukan hal yang baik dan lebih baik lagi. Sedikit pujian dapat membuat seseorang bisa meraih prestasi tertinggi. Omelan, bentakan, kecaman, amarah atau kritik yang tak perlu ternyata justru tidak membantu banyak - - -

Note :
Yang jelas penyanyi terkenal ini sama sekali bukan Maia Estianty, karena suami pertamanya juga bukan Ahmad Dhani ;)