20. Cinta Dan Waktu

~ Cinta Dan Waktu ~

Alkisah di suatu pulau kecil tmggallah berbagai macam benda-benda abstrak: ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagamya P^ereka hidup berdampmgan dengan baik.
Namun suatu ketika datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan dm Cinta sangat kebmgungan sebab la tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. la berdin di tepi pantai mencoba mencan pertolongan. Sementara itu air makm naik membasahi kaki Cinta.
Tak lama Cinta mehhat Kekayaan sedang mengayuh perahu."Kekayaani Kekayaani Tolong akui"teriak Cinta "Aduhl Maaf, Cinta I" kata Kekayaan, "perahuku telah penuh dengan harta bendaku Aku tak dapat membawamu serta nanti perahu mi tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku mi."
Lalu Kakayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi Cinta sedih sekah namun kemudian dihhatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya. "Kegembiraani Tolong akul", teriak Cinta. Namun Kegembiraan tehalu gembira karena la menemukan perahu sehmgga la tak mendengartenakan Cinta.
Air makm tmggi membasahi Cinta sampai ke pmggang dan Cinta semakm panik. Tak lama lewatlah Kecantikan. "Kecantikani Bawalah aku bersamamul" teriak Cinta "Wan, Cinta kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengoton perahuku yang mdah mi." sahut Kecantikan.
Cinta sedih sekah mendengarnya. la mulai menangis terisak-isak Saat rtu lewatlah Kesedihan. "Oh Kesedihan bawalah aku bersamamu " kata Cinta. "Pulaaf Cinta. Aku sedang sedih dan aku mgm sendman saja.." kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya. Cinta putus asa la merasakan air makm naik dan akan menenggelamkannya. Pada saat kntis itulah tiba-tiba terdengar suara. "Cmtai Man cepat naik ke perahukul" Cinta menoleh ke arah suara itu dan mehhat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.
Di pulau terdekat, orang tua rtu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi. Pada saat itu barulah Cmta sadar bahwa la sama sekah tidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannya itu Cmta segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu. siapa sebenarnya orang tua itu. "Oh orang tua tadi? Dia adalah Waktu " kata orang itu 'Tapi mengapa la menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku" tanya Cmta heran. "Sebab," kata orang itu, "hanya Waktu lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dan Cmta itu ..."